CEO Apple Tim Cook mengumumkan dalam pidatonya di China Development Forum di Beijing bahwa headset realitas campuran seharga $3.499 yang sangat dinanti-nantikan, Vision Pro, akan memasuki pasar Tiongkok pada akhir tahun ini. Langkah ini menandai ekspansi Apple atas produk inovatif terbarunya ke salah satu pasar konsumen terbesar di dunia. Pengumuman Cook dipublikasikan melalui video yang diposting di platform media sosial Tiongkok, Weibo, oleh CCTV Finance dan kemudian dikonfirmasi oleh outlet berita terkemuka termasuk CNBC dan Reuters.
Keputusan untuk meluncurkan Vision Pro di Tiongkok menggarisbawahi komitmen Apple untuk memanfaatkan meningkatnya permintaan akan teknologi imersif di wilayah tersebut. Di Tiongkok, Apple akan menghadapi persaingan dari pemain mapan di bidang headset virtual dan augmented reality, seperti Pico, perusahaan VR yang dimiliki oleh induk TikTok, ByteDance. Lanskap kompetitif ini menyoroti tantangan yang mungkin dihadapi Apple dalam memperoleh pangsa pasar dan membangun kehadirannya di pasar Tiongkok.
Vision Pro memulai debutnya di Amerika Serikat pada bulan Februari di tengah banyak antisipasi dan kemeriahan. Namun, peluncurannya bukannya tanpa tantangan, karena penyedia konten besar seperti YouTube, Spotify, dan Netflix mengumumkan bahwa mereka tidak akan mengembangkan aplikasi baru untuk headset tersebut. Selain itu, beberapa pengguna awal menyatakan ketidakpuasan terhadap produk tersebut, dengan laporan yang muncul di media sosial bahwa pengguna mengembalikan headset mereka sesaat sebelum berakhirnya periode pengembalian 14 hari dari Apple.
Kunjungan Tim Cook ke Tiongkok terjadi pada saat yang kritis bagi raksasa teknologi tersebut, karena mereka sedang bergulat dengan penurunan penjualan iPhone di negara tersebut. Menurut laporan Counterpoint Research, penjualan iPhone di Tiongkok mengalami penurunan signifikan sebesar 24% dari tahun ke tahun dalam enam minggu pertama tahun 2024. Analis mengaitkan penurunan ini dengan berbagai faktor, termasuk penjualan yang sangat tinggi pada periode yang sama tahun sebelumnya. didorong oleh masalah produksi pada bulan Desember 2022.
Selain menghadapi tantangan dalam jajaran produknya sendiri, Apple juga menghadapi persaingan ketat dari perusahaan teknologi Tiongkok seperti Huawei, yang secara agresif memperluas kehadiran pasarnya. Kebangkitan Huawei dalam penjualan ponsel pintar baru-baru ini, yang dipicu oleh peluncuran model-model baru, merupakan ancaman langsung terhadap pangsa pasar Apple di Tiongkok. Selain itu, Apple menghadapi tekanan harga dari pesaing seperti Oppo, Vivo, dan Xiaomi, yang semakin memperketat persaingan di pasar ponsel pintar Tiongkok.
Terlepas dari tantangan-tantangan ini, Apple tetap berkomitmen untuk memperluas kehadirannya di Tiongkok dan memanfaatkan peluang yang ada dari pasar konsumen yang berkembang di wilayah tersebut. Peluncuran headset Vision Pro di Tiongkok mewakili langkah strategis Apple untuk mendiversifikasi penawaran produknya dan menarik konsumen yang melek teknologi yang mencari pengalaman mendalam. Ketika perusahaan menavigasi kompleksitas pasar Tiongkok, keberhasilannya akan bergantung pada kemampuannya untuk beradaptasi dengan preferensi lokal dan bersaing secara efektif terhadap pesaing domestik dan internasional.