Google Cloud telah melangkah ke arena Web3 dengan peluncuran portal baru yang ditujukan untuk pengembang blockchain, menawarkan kumpulan data dan tutorial tentang token non-fungible (NFT). Namun, penerimaan dalam komunitas mata uang kripto telah terpolarisasi, sehingga menimbulkan berbagai pendapat dari orang dalam industri.
Kritikus dengan cepat menunjukkan kelemahan yang dirasakan dalam upaya Google. Phil Geiger, wakil presiden pemasaran produk di Unchained , mengkritik tidak adanya dukungan asli untuk Bitcoin dan Lightning, menyebutnya sebagai pengawasan yang mencolok. Demikian pula, pedagang kripto terkemuka MartyParty menyatakan kekecewaannya atas apa yang dilihatnya sebagai sikap Google yang tertinggal dalam lanskap blockchain yang berkembang pesat.
Meskipun ada kritik, beberapa suara di industri ini mendukung inisiatif Google. Ivaibi Festo, pendiri laboratorium Mitroplus , memuji portal Web3 sebagai “sumber daya yang komprehensif,” menekankan nilai potensialnya bagi pengembang dalam sebuah posting tertanggal 25 April. Menurut situs webnya, portal tersebut menawarkan pengembang akses ke berbagai alat, termasuk token testnet untuk menyebarkan dan menguji aplikasi terdesentralisasi (DApps) pada testnet Ethereum Sepolia dan Holesky.
Ini juga menyediakan program pembelajaran terstruktur yang mencakup pengembangan NFT, program loyalitas Web3, dan seluk-beluk pengamanan aset digital melalui komputasi multi-pihak (MPC). Perpindahan Google Cloud ke Web3 mengikuti serangkaian langkah baru-baru ini. Khususnya, Google telah memperluas fitur pencariannya untuk memungkinkan pengguna menanyakan saldo dompet di berbagai blockchain, termasuk Bitcoin, Arbitrum, Avalanche, Optimism, Polygon, dan Fantom.
Awal tahun ini, Google merevisi kebijakan periklanannya untuk mengizinkan produk kripto tertentu, seperti dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) Bitcoin, untuk dipromosikan di mesin pencari utama. Landasan pengembangan ini dibangun melalui kemitraan strategis, dengan integrasi gudang data BigQuery Google Cloud dengan MultiversX pada Oktober 2023 untuk memfasilitasi analisis data dan kecerdasan buatan untuk proyek dan pengguna Web3.
Selain itu, BigQuery Google telah memperluas dukungannya, menambahkan 11 jaringan blockchain tambahan pada September 2023. Ini termasuk Avalanche, Arbitrum, Cronos, testnet Görli Ethereum, Fantom, Near, Optimism, Polkadot, mainnet Polygon, testnet Mumbai Polygon, dan Tron. Usaha Google dalam Web3 menyoroti semakin pentingnya teknologi blockchain dan aplikasinya, sekaligus memicu diskusi dalam komunitas kripto tentang arah industri.